Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Review Novel MARYAM karya Okky Madasari

Gambar
 Hallo Bloggers.. Alhamdulillah ya aku masih bisa bikin postingan baru aku, semoga kita semua diberi kesehatan ya di akhir Desember ini. Udah turun salju belum? kalo aku sih udah turun saljunya.. eeeh, turun saljunya di LINE haha.. akhir-akhir ini sibuk banget sama tugas UAS yang bejibun banyaknya. Sampek-sampek lupa merindukan seseorang #UPS. Bercanda kok. Oh ya kali ini aku mau ngereview hasil bacaku mengenai satu novel yang kalo menurutku sih recomended banget buat dibaca. Karena itu Novel seperti menceritakan dari sisi lain sebuah aliran agama gitu. Judul novelnya itu MARYAM. Karyanya  Okky Madasari. Sebenernya novel ini aku beli beberpa hari yang lalu karena mau aku pakai untuk analisis psikologi sastra yang membandingkan novel terbitan tahun -2000 dan novel terbitan 2000an gitu. Novel MARYAM ini sendiri terbit tahun 2012. Novel ini adalah pemenang Katulistiwa Literaty Award 2012 Prosa. Temanku, Khurin yang memilihkannya karena waktu itu aku bingung karena belum nemu bu

Resensi Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Ananta Toer

Gambar
Hai Bloggers.. kali ini aku mau ngeriview alias ngeresensi novel yang cukup lama menjadi sumbangan INDONESIA untuk DUNIA hahaha.. Novel ini berjudul Gadis Pantai karya sastrawan yang sangat terkenal di Indonesia yaitu Pramoedya Ananta Toer. Hayoo bagi anak sastra siapa yang gak kenal sastrawan ini? Psti kenal lah ya. Oke dah langsung ajah ke resensinya.. cekidot!! Judul Buku : Gadis Pantai Penulis : Pramoedya Ananta Toer Penerbit : Lentera Dipantara, Jakarta Tahun terbit : 2011 (cetakan ke-7) Jumlah Halaman : 272 hlm      Gadis Pantai merupakan novel roman klasik yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer yang menceritakan kisah gadis muda dari kampung nelayan yang terpaksa dikawinkan dengan seorang penguasa di daerah Rembang, Jawa tengah. Gadis ini masih berusia 14 tahun kala itu. Ia menangis tersedu ketika dibawa ke kota setelah ia diminta untuk menikah dengan penguasa yang biasa di panggil Bendoro. Sang orang tua menyetujui karena dengan begitulah anaknya akan tingga