Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Esai: Perlukah ada Hari Medsosnas?

Oleh: Afinda Dahliyanti Putri             Bolehkan saya bertanya, media sosial apa saja yang ada di ponsel anda? Hampir sebagian kita terlibat aktif di media sosial, tidak hanya satu ataupun dua media sosial saja namun berbagai jenis media sosial telah masuk dalam hidup kita. Kontribusi media sosial sangat besar dari segi komunikasi global. Tapi, tahukah anda bahwa di Indonesia ada hari khusus peringatan hari media sosial yang tepat di adakan pada tanggal 10 Juni? mungkin sebagian pecinta media sosial mengetahuinya, namun bagi saya, hari media sosial membuat saya agak mengerutkan kepala. Apa tujuan sebenarnya ada hari media sosial? apakah kita harus beruforia merakannya dengan selfi besar-besaran lalu di unggah di akun media sosial kita? atau apakah ada upacara khusus untuk merayakannya, mungkin dengan membuat media sosial expo untuk menambah pertemanan dan menemui orang yang kita temukan di media sosial? entahlah, namun mari kita pecahkan bersama.             Hari media sosi

Esai: Tragisnya Dunia Pendidikan

Oleh: Afinda Dahliyanti Putri         Kemarin masih terlihat jelas berbondong-bondong buruh melakukan aksi demonstrasi menuntuk hak yang pasti sebagai seorang buruh, namun hari ini bisa menjadi hari aksi besar-besaran para pejuang negeri yang menuntun hak pendidikan yang pasti untuk anak dan pencinta pendidikan. Bagaimana tidak? Tepat tanggal 2 Mei merupakan hari kebesaran yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang mengingat momen ini sebagai hari yang wajib diingat  oleh seluruh masyarakat Bangsa Indonesia. Hardiknas mungkin hanya masuk topik kedua yang dibahas di kala buruh masih dengan aksi menuntut hak-haknya sehingga menjadi topik utama di stasiun tivi.       Hardiknas sendiri awalnya merupakan satu momen yang diambil untuk memperingati hari lahirnya pejuang pendidikan yang dengan tekat dan tujuan mulianya menjadikan bangsa ini cerdas melalui pendidikan. Ya, siapa lagi kalau bukan Ki Hajar Dewantara. Bagi sebagian masyarakat, mungkin akan selalu ingat dengan semboyannya yang b

Permainan Tradisional

Jumpritan Jumprit kecepit Dandang kepedang Sino mati njaluk dipedang Masa kecil adalah masa saat kita bisa bebas bermain sesuka hati, tentu saja banyak sekali permainan tradisional yang dulu sering kumainkan. Teringat jelas lirik lagu tembang dolanan yang dulu sering sekali mengawali permainan petak umpet yang di daerahku disebut tekongan . Sebuah lagu yang digunakan untuk menentukan siapa yang kalah dan harus menjadi pencari dan menghitung kala yang lainnya sibuk mencari persembunyian. Jumpritan mungkin hampir sama dengan ‘Hom Pim Pa’ ataupun ‘gunting! batu! Kertas!’ namun yang membedakan ialah konsentrasi dan kefokusan pada kecepatan tangan sehingga tidak terjebak dalam genggaman tangan si penadah. Permainan ini akan selalu dianggap mengasyikan karena dilagukan   dengan cara yang unik. Dulu permainan ini sangat populer di kalangan anak-anak kecil usia 5-10 tahun, banyak yang sering memainkanya untuk memulai permainan yang selanjutnya. Jika aku dapat mengilustrasika

Ritual Rebo Wekasan

Gambar
            Rebo Wekasan merupakan salah satu ritual rakyat yang setiap tahunnya diselenggarakan di daerahku. Di desa Suci, Gresik setiap bulan kedua tahun hijriah pasti akan ada perayaan dengan pasar malam yang memenuhi jalan raya wilayah desa suci. Karena rumahku tak terlalu jauh akupun biasanya mengunjunginnya bersama keluarga maupun teman-temanku.               Rebo Wekasan sendiri diartikan sebagai perayaan yang selalu dirayakaan tepat pada hari rabu dalam bahasa jawa disebut rebo, sedangkan wekasan sendiri adalah pesan, sehingga arti dari rebo wekasan itu sendiri yakni pesan yang harus disampaikan pada hari rabu (cerita ini kudengar sewaktu SD). Pada puncak perayaan akan ada arak-arakan nasi kuning yang dibentuk seperti tumpeng yang ukurannya tidak seperti biasa atau besar sekali di ikuti pula susunan lauk dan buah yang mengerucut seperti tumpeng tadi. Arak-arakan tersebut dibawa dari kantor kepala desa hingga masjid yang dijadikan tempat untuk pemanjatan doa. Sebelum arak